DEEN ASSALAM TAK HANYA LIRIK LAGU DI LAMONGAN


Belakangan, di seluruh Indonesia, sedang menjadi trend sebuah lagu yang menjadi hits di kalangan anak muda Indonesia. Dan tidak seperti biasanya, lagu ini adalah lagu gambus, dengan lirik berbahasa Arab.



Lagu berjudul Dien Assalam ini sontak membubungkan nama Nissa sang penyanyi, Gadis cantik bersuara lembut ini memang terasa pas membawakan lagu yang awalnya dinyanyikan oleh penyanyi cilik Sulaiman Al Mughni.

Lepas dari lagu gambus yang mendadak popular, lirik dalam lagu Dien Assalam ini memang sangatlah menentramkan, menceritakan apa yang kita perbuat dalam sebuah kebesaran satu agama yang bernama agama kebaikan.

Ya, agama kebaikan yang dimaksud tentu saja agama Islam. Memang sejatinya agama Islam mengajarkan kebaikan, bukan permusuhan maupun kesewenang-wenangan.

Lirik lagu Dien Assalam memang menunjukkan kebesaran Islam, tapi di Lamongan, Bukan hanya lirik lagu yang menunjukkan kebesaran Islam, melainkan sebuah museum yang mengkhususkan diri pada kebesaran peradaban Islam di dunia.



Indonesian Islamic Art Museum atau Museum Islam yang berada di Wisata Bahari Lamongan (WBL) di jalan raya Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Adalah museum yang menghadirkan kebesaran peradaban agama Islam di seluruh dunia.

Diawali dengan zona audio visual, dimana pengunjung dapat menyaksikan pemutaran film pendek berdurasi 15 menit tentang sejarah peradaban Islam dunia mulai dari gambaran jazirah Arab di masa lalu, kedatangan Nabi Muhammad SAW, masa kekhalifahan, hingga penyebaran Islam ke penjuru .

Disana pun terdapat koleksi benda-benda bersejarah mulai dari galeri peninggalan kerajaan Ottoman Turki, Mughal India, Dinasti China, Samudra Pasai Sumatera, Aceh, Mataram Islam dan rekam jejak Wali Songo di Pulau Jawa.



Museum ini juga menyajikan artefak-artefak dari berbagai kerajaan yang ada di luar negeri. Seperti Ottoman Turki, Mughal India (Taj Mahal) dan masa kedinastian China. Seperti pedang Zulfikar Shamsir, baju perang Turki atau baju zirah, manuskrip Al-qur’an dan masih banyak lainnya.

Ada pula ratusan koleksi keramik dari dinasti Tang, Song, Yuan, Qing dan kerajaan Champa hingga beberapa kain gujarat dari India. Tidak ketinggalan, di zona ini juga menyajikan benda-benda bersejarah dari kerajaan Islam Indonesia.



Selain itu, dengan mendownload aplikasi AR Indonesian Islamic Art di Playstore, pengunjung bisa menscan gambar-gambar yang ada di museum yang nantinya akan tampil dalam bentuk tiga dimensi.

Museum Islam yang menggunakan sentuhan teknologi ini, berusaha untuk mampu menghadirkan nuansa pariwisata berbasis digital. Digitalisasi arsip sejarah Islam yang ada di museum ini membuat nyaman para pengunjung yang datang untuk menginternalisasi nilai sejarah. Cara ini dapat memberikan informasi peristiwa sejarah Islam yang lebih mendetail.

Semua itu tentunya menunjukkan kebesaran sebuah Agama Kebaikan, Deen Assalam!

Comments